Uji Coba Pesawat Ruang Angkasa AS Berhasil

Sebuah pesawat ruang angkasa baru yang dimaksudkan untuk membawa para astronot Amerika kembali ke bulan dan tempat-tempat yang lebih jauh lagi telah kembali dari uji terbang, mencebur di Samudera Pasifik di lepas pantai Baja California.

Roket Berat Delta IV dengan pesawat ruang angkasa Orion diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, 5/12/2014. Uji penerbangan pesawat ruang angkasa tersebut berhasil.
Roket Berat Delta IV dengan pesawat ruang angkasa Orion diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, 5/12/2014. Uji penerbangan pesawat ruang angkasa tersebut berhasil.
Pesawat tanpa awak itu mengorbit bumi dua kali pada ketinggian lebih dari 14 kali ketinggian Stasiun Antariksa Internasional. Setelah penerbangan empat setengah jam, Orion kembali memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan 32 ribu kilometer per jam, dengan laju yang dikurangi oleh tiga parasut berwarna merah dan putih menjelang akhir pendaratannya. NASA menyebut cuaca yang cerah sebagai “kondisi yang tepat bagi kepulangan Orion.”

Kapsul Orion semula dijadwalkan diluncurkan pada hari Kamis dari kompleks peluncuran Cape Canaveral, Florida, tetapi berbagai masalah menyebabkan peluncurannya ditunda. Masalah tersebut antara lain adalah kerusakan katup roket, kecepatan angin dan sebuah kapal yang berlayar di kawasan terlarang di lepas pantai kompleks tersebut.

Badan antariksa Amerika NASA menyatakan misi berawak pertama Orion tidak akan dilakukan sebelum tahun 2021. Setelah beroperasi penuh, Orion akan mengangkut  empat hingga enam astronot ke mana saja dalam berbagai misi antariksa ke bulan, asteroid dan nantinya ke Mars.

Microsoft Lumia 535 Resmi Rilis di Indonesia

Microsoft Lumia 535 Resmi Rilis di Indonesia
JAKARTA - Lumia 535 resmi diluncurkan oleh Microsoft sebagai smartphone tanpa embel-embel Nokia. Perusahaan mengklaim handset ini memiliki keunggulan dalam hal kamera depan yang menggunakan resolusi 5MP dengan fitur wide angle.
“Dengan kamera 5MP wide angle, pengguna tidak hanya akan dapat berfoto Selfie, namun Wefie” ungkap Wirda Haryany, Product Marketing Manager Microsoft Device dalam acara peluncuran Lumia di Jakarta, Senin (1/12/2014).
Lumia 535 dilengkapi dengan prosesor quad-core Qualcomm Snapdragon 200 yang mampu berpacu dengan clock speed 1,2GHz. Kemudian kebutuhan multitasking diperkuat dengan RAM 1GB dan memori internal 8GB yang dapat diperluas mencapai 128GB plus 15GB free OneDrive cloud storage.
Lumia 535 memiliki bentang layar seluas 5 inci qHD dan dilapisi dengan layar Corning Gorilla Glass 3. Ponsel ini juga memiliki ppi atau kerapatan sebesar 221 ppi.
Uniknya kamera belakang smartphone ini juga menggunakan resolusi yang sama dengan kamera depan yakni 5MP.
“Sehingga untuk mengingat keunggulan handset ini pengguna cukup mengingat dengan tagline 5+5+5. Arti dari lambang itu adalah Lumia 535 menggunakan kamera depan 5MP, layar 5 inci dan kamera belakang 5MP juga dengan wide angle lens, AF dan Flash,” tambah Wirda lagi.
Handset ini mulai dipasarkan secara pre-order pada 28 November hingga 11 Desember di beberapa ritel online seperti Okeshop, Erafone, Sentraponsel.com, Lazada dan Blibli. Harganya ponsel dual SIM ini dibanderol sekira Rp1,699 juta.

Jessica Mila & Mischa Chandrawinata Pacaran?

Jessica Mila & Mischa Chandrawinata Pacaran?

JAKARTA - Jessica Mila menjadi wisudawati yang digelar Universitas Bina Nusantara di JCC, Senayan, Jakarta Pusat. Tak sendiri, Jessica kepergok bersama dengan aktor tampan Mischa Chandrawinata. Ada hubungan spesialkah mereka?
“Sahabat. Kenalnya sudah lama dari empat tahun lalu. Kebetulan ada waktu saja,” ungkap Mischa, Senin (1/12/2014).
Selain mengaku sahabat, Mischa juga turut hadir karena dia pernah mengemban ilmu di kampus yang sama. Tentu dia punya memori yang indah dengan kampusnya.
“Aku juga dulu sempat kuliah di Binus. Emang lagi ada waktu senggang, kenapa enggak untuk meluangkan waktu,” lanjutnya sambil tersenyum.
Tak cuma kali ini, keduanya juga pernah kepergok jalan bersama saat menghadiri acara Marina UV White, di Tempo Scan Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 2 Oktober. Kala itu, mereka membantah adanya hubungan spesial.

Ilmuwan Temukan Cara Baru untuk Mendinginkan Gedung

Para ilmuwan menciptakan bahan yang bisa menyerap hawa panas gedung dan mengirimkannya, bersamaan dengan pancaran kehangatan sinar matahari, ke ruang angkasa yang dingin.
Ilustrasi ini menunjukkan panel yang memantulkan cahaya matahari (warna kuning) yang bisa membuat gedung panas. Panel tersebut kemudian mengirimkan panas dari dalam gedung ke ruang angkasa sebagai radiasi infra merah (warna merah).
Ilustrasi ini menunjukkan panel yang memantulkan cahaya matahari (warna kuning) yang bisa membuat gedung panas. Panel tersebut kemudian mengirimkan panas dari dalam gedung ke ruang angkasa sebagai radiasi infra merah (warna merah). 
 
Produk revolusioner tersebut, yang bisa mendinginkan gedung bahkan pada hari-hari yang panas, dapat dibentuk menjadi lembaran-lembaran yang sangat tipis yang bisa dilapis dan dipasang di atap seperti panel surya. Tapi alih-alih mengubah sinar matahari menjadi energi, lembaran tersebut mengubah panas menjadi sinar yang tidak terlihat dan memantulkann radiasi infra merah.
Professor teknik eletrik Stanford University Shanhui Fan mengatakan panel tersebut, yang menggunakan bahan yang serupa seperti yang ditemukan di pasir, bertindak seperti cermin teknologi tinggi, yang menyedot panas dari gedung dan memantulkan sinar matahari, mengirimkan kedua hal tersebut sejauh 100 km ke ruang angkasa yang dingin.
Tidak perlu listrik
"Bahan ini mendinginkan tanpa listrik, bahkan di bawah sinar matahari," ujar Fan. "Jadi, yang dilakukan bahan ini pada dasarnya adalah memancarkan panas ke ruang angkasa dan juga memantulkan sinar matahari agar gedung tidak menjadi panas akibat matahari. Dan hasil akhirnya adalah bila bahan tersebut diletakkan di atap, suhu di gedung jauh lebih rendah."
Panel tersebut, yang kalau disentuh dingin bahkan di bawah sinar matahari pun, bisa mengurangi suhu dalam ruangan sampai hampir 5 derajat Celsius di bawah temperatur di luar ruangan. Dan ketika dikirim ke ruang angkasa, panas yang diserap tersebut dikirimkan dalam frekuensi yang memungkinkannya melewati atmosfir tanpa membuat udara hangat. Menurut Fan, hampir seperti mempunyai jendela ke ruang angkasa.
Ia mengatakan panel tersebut bisa digunakan di gedung yang tidak mempunyai akses listrik atau AC di negara-negara berkembang.
“Di beberapa wilayah, panel ini bisa berguna untuk menyimpan obat-obatan atau makanan," ujar Fan. "Dalam banyak situasi, mengurangi suhu adalah hal yang penting. Dan panel ini adalah salah satu cara yang memungkinkan hal tersebut."
Cooling spray
Para ilmuwan Stanford, yang menggambarkan teknologi tersebut di jurnal Nature, mengatakan yang menjadi tantangan utama adalah membuat sistem pendingin yang sebenarnya menggunakan panel berteknologi tinggi tersebut. Salah satu kemungkinannya adalah dengan merancang semprotan pendingin yang bisa diaplikasikan ke struktur solid yang sudah ada. Mereka yakin teknologi tersebut bisa ditingkatkan dalam tiga sampai lima tahun mendatang.
Para ilmuwan mencatat sebanyak 15 persen energi yang digunakan di Amerika Serikat dihabiskan untuk sistem pendingin. Dengan teknologi ini, orang bisa berhemat dalam jangka panjang dengan memasang bahan pendingin ke rumahnya.

Sumber

WHO Gagal Capai Target Pemberantasan Ebola

WHO mencanangkan target mengisolasi 70% kasus ebola di tiga negara Afrika barat, yaitu Guinea, Liberia dan Sierra Leone pada 1 Desember.
Sebuah billboard dengan peringatan mengenai wabah Ebola di Conakry, Guinea (foto: dok). Hanya Guinea yang mencapai target pemberantasan ebola WHO sebelum 1 Desember 2014.
Sebuah billboard dengan peringatan mengenai wabah Ebola di Conakry, Guinea (foto: dok). Hanya Guinea yang mencapai target pemberantasan ebola WHO sebelum 1 Desember 2014.


Dua bulan lalu WHO meluncurkan rencana ambisius untuk menghentikan wabah Ebola yang mematikan di Afrika Barat, dengan target mengisolasi 70% orang yang sakit dan menguburkan 70% mayat secara aman di tiga negara yang paling parah dilanda Ebola, yaitu Guinea, Liberia dan Sierra Leone – selambat-lambatnya pada tanggal 1 Desember.
Menurut WHO, hanya Guinea yang telah mencapai target 1 Desember itu.
Di Liberia, hanya 23% kasus berhasil diisolasi dan 26% tim penguburan mayat yang beroperasi. Di Sierra Leone, sekitar 40% kasus berhasil diisolasi dan 27% tim penguburan mayat beroperasi.
Jelas bahwa target WHO tidak tercapai dan menandai kegagalan dalam upaya memperlambat wabah penyakit mematikan terbesar dalam sejarah ini.
Wabah Ebola pertama kali dilaporkan terjadi di Guinea bulan Maret lalu dan menular tak terkendali setelah dinyatakan sebagai darurat kesehatan publik pada bulan Agustus.
Bulan Oktober lalu Asisten Dirjen WHO Dr. Bruce Aylward mengakui bahwa target 1 Desember “mendorong sistem itu sangat kuat”. “Jika kita melakukannya dalam 60 hari, sebenarnya kita melakukanya dalam 90 hari. Walhasil – pertama – lebih banyak orang tewas dari yang diperkirakan, kedua – dibutuhkan lebih banyak kapasitas di lapangan untuk mengurus korban tewas itu”.
Dalam beberapa pekan ini ada kemajuan dalam upaya mengatasi Ebola, dan kasus ini tampaknya berkurang atau tidak meningkat di Liberia di Guinea. Tetapi daerah-daerah di sekitar ibukota Sierra Leone dan sebuah distrik di bagian utara negara itu tampaknya mengalami peningkatan kasus sangat besar.
Kalau pun target 1 Desember itu tercapai, WHO dan badan-badan lain memperkirakan Ebola akan tetap mewabah di Afrika Barat dan mungkin di tempat-tempat lain hingga tahun depan.
Hingga 26 November lalu WHO mencatat bahwa hampir 16.000 kasus Ebola terjadi dan 5.600 penderita, tersangka penderita atau kemungkinan kasus Ebola yang meninggal.

Sumber